Proses Sosial Di Dalam Dakwah
Kegiatan dakwah merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Di dalam kegiatan dakwah, ada subjek dan ada objek. Subjeknya adalah seorang da’i dan objeknya adalah mad’u. Begitulah potret kegiatan dakwah secara khitabah atau ceramah yang dilakukan oleh salah satu tokoh bernama Ust. Syihabuddin dalam agenda pengajian rutin ibu-ibu yang biasa diselenggarakan pada hari Sabtu pukul 08.00 di Majlis Ta’lim Nurul Iman, tepatnya berada di sebuah kampung bernama Siluman Girang-Subang.
Agenda pengajian rutin ini dihadiri oleh kaum ibu dengan jumlah sekitar 50 orang. Dari sekian banyak jama’ah yang hadir, menunjukkan adanya proses sosial yang dititikberatkan pada tataran interaksi antar jama’ah di dalam kelompoknya.
Pada permulaan acara pengajian, setiap yang baru datang ke majlis maka harus berkeliling menyalami jama’ah lainnya yang telah datang terlebih dahulu. Ini menunjukkan bahwa dari segi sistem pelapisan sosial tidak begitu nampak, karena tidak ada aturan yang kaya tidak boleh menyalami yang miskin atau yang guru PNS tidak boleh menyalami guru honor. Memang, selain untuk menuntut ilmu di majlis ta’lim, juga menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan di kalangan umat muslim melalui forum silaturahmi ini.
Berbicara tentang dakwah, ketika da’i menyampaikan pesan dakwah tentunya akan ada respon dari mad’u. mengenai hal ini, para tokoh penganut teori behavioristik mengemukakan bahwa, “Suatu stimulus khusus dan respon khusus yang saling berhubungan menghasilkan hubungan fungsional di antara mereka”.
Teori ini berkaitan dengan respon mad’u atas hasil interaksi dengan da’i. Respon orang tidak akan sama ketika berinteraksi, ada yang menyikapinya dengan baik dan ada juga yang sebaliknya. Jika da’i tersebut menarik dalam hal menyampaikan materi, maka akan ada respon yang baik dari jama’ah, terlebih lagi dari segi aplikatifnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sebaliknya jika da’i tidak menarik dalam hal menyampaikan materi maka respon jama’ah kurang dan terkadang mengacuhkan pesan yang disampaikan.
Sehingga, di sini seorang da’i harus menyampaikan materi yang sesuai dengan kondisi mad’u agar mad’u memberikan respon yang baik dan menghasilkan hubungan fungsional di masyarakat. Maka, tujuan dakwah akan tercapai.
Oleh karena itu, kegiatan dakwah ini tidak hanya di dalam majlis saja namun berkelanjutan di lingkungan masyarakat misalnya dengan mengaplikasikan pesan dari da’i dengan tindakan-tindakan yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam.
Dakwah merupakan proses sosial, karena di sana melibatkan individu dan masyarakat yang di dalamnya terjadi interaksi sosial. Masyarakat berkumpul di suatu tempat, bersilaturahmi dan menuntut ilmu agama. Juga memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta menghilangkan sistem lapisan sosial yang terkadang menimbulkan berbagai kesenjangan dalam berbagai bentuk konflik.
0 komentar:
Posting Komentar